Libya sedang berjuang dengan krisis legitimasi yang signifikan di lembaga negaranya, terutama ditandai oleh kebuntuan yang sedang berlangsung atas kontrol Bank Sentral Libya. Perselisihan ini telah sangat mempengaruhi ekspor minyak negara, sumber pendapatan nasional yang vital, dan mengancam untuk menyebabkan lebih banyak perpecahan internal. Kepala Dewan Presiden, Mohammed Menfi, telah mendesak Dewan Perwakilan (HoR) untuk mempercepat pemilihan gubernur Bank Sentral yang baru dengan berkonsultasi dengan Dewan Tinggi Negara (HCS), menekankan perlunya mematuhi kesepakatan politik. Langkah ini dianggap penting untuk menstabilkan ekonomi negara dan mengembalikan legitimasi lembaga-lembaga negaranya, yang telah terkikis oleh tahun-tahun konflik dan fragmentasi politik.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.